BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Udara
adalah salah satu komponen yang sangat penting dan dibutuhkan oleh makhluk
hidup. Udara sangat dibutuhkan makhluk hidup terutama dalam proses pernapasan.
Oleh karenanya, untuk bernapas dengan baik dibutuhkan udara dengan kualitas
yang baik pula. Namun, tuntutan manusia dalam memenuhi kebutuhannya menyebabkan
terjadinya penurunan kualitas udara. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya
jumlah kendaraan bermotor serta industri.
Pencemaran
udara terjadi jika komposisi zat –zat yg ada diudara melampaui ambang batas
yana ditentukan . Adanya bahan- bahan kimia yang melampaui batasdapat
membahayakan kesehatan manusia , mengganggu kehidupan hewan dantumbuhan dan
terganggunya iklim (cuaca) dengan aktivitas manusia dan kemajuantekhnologi
terutama akibat proses pembakaran bahan bakar diindustri ataukendaraan
bermotor, maka banyak gas-gas yang dihasilkan dan bercampur denganudara sebagai
zat pencemar. Bahan kimia yang merupakan zat pencemar udaraadalah
karbondioksida (CO2), karbonmonoksida (CO), sulfurdioksida (SO2), nitrogen
dioksida (NO2), senyawa hidrokarbon, dan partikulat logam berat.
Dalam
makalah ini akan dibahas salah satu gas pencemar udara yaitu NO2atau
nitrogen dioksida.
1.2 Tujuan
1. Untuk
mengetahui definisi gas NO2.
2. Untuk
mengetahui karakteristik fisik dan kimia gas NO2.
3. Untuk
mengetahui dampak gas NO2 terhadap kesehatan dan lingkungan.
4. Untuk
mengetahui Nilai Ambang Batas (NAB) gas NO2 dalam regulasi.
5. Untuk
mengetahui macam metode pemeriksaan gas NO2.
6. Untuk
mengetahui langkah pemeriksaan NO2 dan cara menghitungnya.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah
definisi gas NO2itu?
2. Bagaimanakah
karakteristik gas NO2 secara fisik maupun kimia?
3. Bagaimanakah
dampak gas NO2 terhadap kesehatan dan lingkungan?
4. Apasajakah
regulasi yang mengatur NAB gas NO2?
5. Apasajakah
metode pemeriksaan gas NO2?
6. Bagaimanakah
langkah pe,eriksaan dan cara menghitung gas NO2?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Gas NO2
Nitrogen
dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus NO2. NO2
digunakan sebagai bahan sintesis untuk pembuatan asam nitrit. Gas ini berwarna
merah-kecoklatan dan merupakan gas beracun, baunya menyengat, dan merupakan
salah satu polutan udara utama.
Sumber
pencemaran gas NO2 yang paling utama berasal dari kegiatan manusia
seperti pembakaran bahan bakar fosil (minyak atau batubara), generator
pembangkit listrik stasioner atau mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar gas
alami, mesin-mesin penggerak transportasi maupun industry. Kadar NO2
diudara daerah perkotaan yang berpenduduk padat akan lebih tinggi dari daerah
pedesaan yang berpenduduk sedikit. Hal ini disebabkan karena berbagai macam
kegiatan yang menunjang kehidupan manusia akan menambah kadar NO2
diudara.
2.2 Karakteristik Fisik Dan Kimia Gas
NO2
Gas
NO2 merupakan gas yang beracun, berwarna merah cokelat, dan berbau
seperti asam nitrat yang sangat menyengat dan merangsang. Sifat racun
(toksisitas) gas NO2 empat kali lebih kuat daripada toksisitas gas
NO.
Rumus
molekul NO2
Massa
molar : 46.005 gmol -1
Penampilan : 2.62
g cm -3
Tekanan
uap : 98.80 kpa
Indeks
bias : 1.449
Bentuk
molekul : dihedral diagonal
2.3 Dampak Gas NO2 Terhadap
Kesehatan Dan Lingkungan
Nitrogen
merupakan komponen terbesar udara (78%) dan bersifat inert. Secara langsung,
hampir tidak ada dampak negatif nitrogen bagi lingkungan. Namun dengan adanya
petir atau pada suhu tinggi, nitrogen akan bereaksi dengan oksigen
mengahasilkan nitrogen dioksida (NO2). Gas ini dapat memerihkan mata
dan menimbulkan gangguan pada saluran pernafasan. Nitrogen dioksida juga
merupakan oksida asam dimana dengan adanya air hujan dapat menyebabkan hujan
asam. Batas maksimum NO2 diudara adalah 0,001 bpj.
Keberadaan
gas NO2 lebih dari 1 ppm dapat menyebabkan terbentuknya zat yang
bersifat karsinogen atau penyebab terjadinya kanker. Organ tubuh yang paling
peka terhadap pencemaran gas NO2 adalah paru-paru. Paru-paru yang
terkontaminasi oleh gas NO2 akan membengkak sehingga penderita sulit
bernafas yang dapat mengakibatkan kematian. Percobaan jika menghirup gas NO2
dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan
dalam bernafas dan pada percobaan hewan
jika menghirup gas NO2 dalam kadar 20 ppm akan dapat menyebabkan
kematian.
Udara
yang telah tercemar oleh gas nitrogen dioksida tidak hanya berbahaya bagi
manusia dan hewan saja, tetapi juga berbahaya bagi kehidupan tanaman. Pengaruh
gas NO2 pada tanaman antara lain seperti timbulnya bintik- bintik
pada permukaan daun. Pada konsentrasi yang lebih tinggi gas tersebut dapat
menyebabkan nekrosis atau kerusakan pada jaringan daun. Dalam keadaan yang
seperti ini, daun tidak bisa berfungsi secara sempurna sebagai tempat
terbentuknya karbohidrat melalui prosen fotosintesis, akibatnya tanaman
tidak bias bereproduksi seperti yang
diharapkan. Konsentrasi gas NO2 sebanyak 10 ppm sudah dapat
menurunkan kemampuan fotosintesis daun sampai sekitar 60 %.
2.4 Aturan Mengenai Gas NO2
Setiap paramater memiliki nilai maksimum yang
berbeda. Nilai-nilai tersebut umumnya dinyatakan dalam satuan konsentrasi yaitu
berat senyawa polutan dalam mikrogram
per meter kubik (µg/m3) dalam kondisi normal (yaitu pada suhu 25°C dan
tekanan 1 atmosfer). Kualitas udara ambien dikatakan baik apabila konsentrasi
polutan masih berada di bawah nilai baku mutunya.
Selain BMUA, ditetapkan pula Standar Nasional
Indonesia Nilai Ambang Batas atau NAB zat kimia (dalam hal ini termasuk
polutan) di udara tempat kerja sebagai upaya pencegahan dan perlindungan
terhadap keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan tenaga kerja. Standar ini
mengacu pada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor: SE-01/MEN/1997
tentang Nilai Ambang Batas faktor
kimia di udara lingkungan kerja. Standar
NAB didasarkan pada waktu rata- rata zat
kimia sehari-hari selama tidak lebih dari 8 jam per hari atau 40 jam per
minggu. Pada Tabel 6 dapat terlihat NAB untuk beberapa polutan di udara tempat
kerja.
Sedangkan baku mutu kadar NO2 dalam
udara ambien yaitu 150 mg/Nm3 dengan waktu pengukur 24 jam.
Selain itu, dalam kandungan gas pencemar
dalam ruang kerja, dalam rata-rata
pengukuran 8 jam sebagai berikut :
Baku
mutu kadar NO2 menurut PP no.41 tahun 1999 adalah sebagai berikut :
2.5 Metode Pemeriksaan Gas NO2
- MetodaGriess Saltzman
MetodeGries Saltzmanadalahmetode
yang digunakandalammenentukankonsentrasi gas pencemar nitrogen dioksida (NO2)
dalamudara.NO2 di udaradireaksikandenganpereaksiGriessSaltman (absorbent)
membentuksenyawa yang berwarnaungu.Intensitaswarna yang
terjadidiukurdenganspektrofotometerpadapanjanggelombang 550 nm.Absorber
untukpenangkapan NO2adalah absorber dengandesainkhususdanporositasfrittednyaberukuran 60
μm.Untukpengukuran NO, sample gas harusdilewatkankedalamoxidatorterlebihdahulu
(seperti KMnO4, Cr2O3).Langkah-langkahsecarasingkatantara
lain sebagaiberikut :
1) Pengambilansampel
gas pencemar nitrogen dioksida (NO2) menggunakanlarutanpenyerap
2) PembuatanLarutanAbsorbanuntuksampel
nitrogen dioksida (NO2) di udara
3) Analisakonsetrasi
nitrogen dioksida (NO2) denganspektrofotometer.
- Metodechemiluminescence
Gas NO di udaradireaksikandengan gas ozonmembentuk nitrogen
dioksidatereksitasi. NO2 yang tereksitasiakankembalipadaposisi
ground state denganmelepaskanenergiberupacahayapadapanjanggelombang 600 - 875
nm. Intensitascahaya yang diemisikandiukurdenganphotomulltifier, Intensitas
yang dihasilkansebandingdengankonsentrasi NO di udara.Sedangkan gas NO2sebelumdireaksikandengan
gas ozonterlebihdahuludireduksidengankatalitikkonventor (Kusminingrum,2008).
2.6 Langkah Pemeriksaan Dan
Perhitungan Gas NO2
1. Prinsip
Gas NO2 dari udara
ditangkap oleh larutan penyerap dan langsung membentuk warna merah lembayung (red violet) yang merupakan hasil dari
reaksi azo dengan ion nitrit. Warna yang stabil dihasilkan dalam waktu 15
menit. Sampel udara kemudian dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 550 nm.
2. Bahan
a. Hablur asam sulfanilat (H2NC6H4SO3H)
b. Larutan asam asetat glasiat pekat (CH3COOH)
c. Air suling bebas nitrit
d. Larutan induk N-(1-naftil)-etilendiamin
dihidroklorida (NEDA, C12H16Cl2N2)
Dengan
melarutkan 0,1 gram NEDA dengan air suling ke dalam labu ukur 100mL, kemudian
mengencerkan dengan air suling sampai tanda tera lalu homogenkan. Larutan
tersebut dipindahkan ke dalam botol lain dan disimpan di lemari pendingin.
e. Aseton (C3H6O)
f. Larutan penyerap Griess Saltzman
Larutkan
5 grsm asam sulfanilat (H2NC6H4SO3H) dalam gelas piala 1000mL dengan 140 mL
asam asetat glasial, aduk secara hati-hati dengan stirer sambil ditambahkan
dengan air suling sehingga kurang lebih 800mL. Kemudian pindahkan larutan
tersebut ke dalam labu ukur 1000mL. Menambahkan 20mL larutan induk NEDA, dan
10mL aseton, tambahkan air suling hingga tanda tera, lalu homogenkan.
g. Larutkan induk nitrit (NO2) 1640 μg/mL
Mengeringkan
natrium nitrit (NaNO2) dalam oven selama 2 jam pada suhu 105°C dan didinginkan
dalam desikator. Kemudian menimbang 0,246 gram natrium nitrit, setelah itu
dilarutkan ke dalam labu ukur 100 mL dengan air suling. Menambahkan air suling
hingga tanda tera lalu homogenkan. Lalu memindahkan larutan tersebut ke dalam
botol lain dan simpan di lemari pendingin.
h. Larutan standar nitrit (NO2)
Memasukkan
10mL larutan induk natrium nitrit ke dalam labu ukur 1000mL, nemambahkan air
suling hingga tanda tera, lalu dihomogenkan.
Gambar botol penyerap fritter bubbler
3. Peralatan
a. Peralatan pengambilan contoh uji NO2 (setiap
unit peralatan disambung dengan selang silikon dan tidak mengalami kebocoran)
b. Labu ukur 100mL dan 1000mL
c. Pipet mikro 0,0mL; 0,1mL; 0,2mL; 0,4mL; 0,6mL;
0,8mL dan 1,0mL atau buret mikro
d. Gelas ukur 100mL
e. Gelas piala 100mL, 500mL dan 1000mL
f. Tabung uji 25 mL
g. Spektrofotometer dilengkapi kuvet
h. Neraca analitik dengan ketelitian 0,1mg
i.
Oven
j.
Botol pyrex berwarna gelap
k. Desikator
l.
Alat
destilasi
m. Kaca arloji
Gambar rangkaian peralatan pengambil contoh uji NO2
4. Pengambilan Contoh Uji
a. Menyusun peralatan pengambilan contoh uji.
b. Memasukkan larutan penyerap Griess Saltzman sebanyak 10mL ke dalam
botol penyerap.
c. Mengatur botol penyerap supaya terlindung dari
hujan dan sinar matahari langsung.
d. Menghidupkan pompa penghisap udara dan atur
kecepatan alir 0,4 L/menit, kemudian mencatat setelah stabil.
e. Laju alir awal (F1).
f. Melakukan pengambilan contoh uji selama 1 jam
dan catat temperatur dan tekanan udara.
g. Setelah 1 jam, mencatat laju alir akhir (F2)
dan kemudian mematikan pompa penghisap.
h. Menganalisi segera setelah pengambilan contoh
uji.
5. Persiapan Pengujian
a. Mengoptimalkan alat spektrofotometer sesuai
petunjuk penggunaan alat.
b. Memasukkan masing-maisng 0,0mL; 0,1mL; 0,2mL;
0,4mL; 0,6mL; 0,8mL dan 1,0mL larutan standar nitrit menggunakan pipet
volumetrik atau buret mikro ke dalam tabung uji 25 mL.
c. Menambahkan larutan penyerap sampai tanda
tera, kemudian mengocok dengan baik dan biarkan selama 15 menit agar
pembentukan warna sempurna.
d. Mengukur serapan masing-masing larutan standar
dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm.
e. Membuat kurva kalibrasi antara serapan dengan
jumlah NO2 (μg).
Tahapan yang dilakukan untuk prosedur sampel dan pengujian sampel
adalah dengan mengisi botol impinger dengan 10 ml larutan penyerap Griess
Saltzman. Kemudian impinger dan erlenmeyer asah tutup dihubungkan dengan selang silikon yang terdapat pada alat
yang tersambung dengan flow meter dan pompa vakum dengan kecepatan aliran 0,4
liter/meter lalu diamkan proses pemompaan tersebut selama 1 jam. Setelah 1 jam
pemompaan, larutan penyerap didiamkan selama 15 menit untuk di ukur absorbasi
pada panjang gelombang 550 nm. Pada pembuatan kurva kalibrasi dilakukan dengan
memasukan masing-masing 0,0 ml; 0,1 ml; 0,2 ml; 0,4 ml; 0,6 ml; 0,8 ml dan 1 ml
larutan standar natrium nitrit 0,0164 gr/liter pada tabung uji 25 ml dengan
menggunakan pipet volumetrik. Kemudian larutan tersebut ditambahkan larutan
penyerap sampai tanda batas pada tabung uji, tabung uji dikocok dan campuran
didiamkan selama 15 menit untuk mendapatkan perubahan warna. Setelah 15 menit,
masing-masing campuran diukur
absorbasinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm (SNI
19-7119.2-2005).
Data sampel dan data kurva kalibrasi digabungkan untuk mengetahui
konsentrasi NO2 dengan cara prosedur analisa penghitungan. Prosedur analisa
penghitungan yang dilakukan adalah dengan menentukan nilai koreksi aliran
udara, menentukan sampel udara, mencari volume udara pada 25°C dan tekanan 760
mmHg, mengetahui larutan standar dan larutan NaNO2 dan menentukan konsentrasi
larutan standar NaNO2 dengan semua persamaan berada di lampiran. Setelah data
didapat maka kurva kalibrasi dibuat untuk mendapatkan konsentrasi NO2. Nilai
konsentrasi NO2 yang didapat kemudian dibandingkan dengan acuan baku mutu PP
No. 41 Tahun 1999.
Penghitungan
1. Konsentrasi NO2 dalam larutan standar
Jumlah
NO2 (μg) tiap 1 mL larutan standar yang digunakan dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
mana,
NO2 = jumlah NO2 dalam larutan standar
NaNO2 (μg/mL)
a = berat NaNO2 yang ditimbang
(g)
46 = berat molekul NO2
69 = berat molekul NaNO2
f =
faktor yang menunjukkan jumlah mol NaNO2 yang menghasilkan warna yang setara
dengan 1 mol NO2 (nilai f= 0,82)
10/1000 = faktor
pengenceran dari larutan induk NaNO2
= koversi dari gram ke μg.
2. Volum contoh uji udara yang diambil
Volum
contoh uji udara yang diambil, dihitung pada kondisi normal (25°C, 760 mmHg)
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
imana,
V = volum udara yang dihisap
dikoreksi pada kondisi normal 25°C, 760 mmHg
F1 = laju alir awal (L/menit)
F2 = laju alir akhir (L/menit)
t = durasi pengambilan contoh
uji (menit)
Pa = tekanan barometer rata-rata
selama pengambilan contoh uji (mmHg)
Ta =
temperatur rata-rata selama pengambilan contoh uji (K)
298 =
konversi temperatur pada kondisi normal (25°C) ke dalam Kelvin
760 =
tekanan udara standar (mmHg).
3. Konsentrasi NO2 di udara ambien
Konsentrasi
NO2 dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai bereikut:
Dimana,
C = konsentrasi NO2 di udara
(μg/Nmᵌ)
b = jumlah NO2 dari contoh uji
hasil perhitungan dari kurva kalibrasi (μg)
V = volum udara yang dihisap
dikoreksi pada kondisi normal 25 °C, 760 mmHg
10/25 = faktor pengenceran
1000 = konversi liter ke mᵌ
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Nitrogen
dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus NO2 yang digunakan
sebagai bahan sintesis untuk pembuatan asam nitrit.
2. Karakteristik
fisik dan kimia gas NO2 diantarnya yaitu beracun, berwarna merah cokelat, dan
berbau menyengat. Memiliki massa molar 46.005 gmol -1, penampilan 2.62 g cm-3,
tekanan uap 98.80 kpa, indeks bias 1.449 dan berbentuk dihedral diagonal.
3. Dampak
gas NO2 terhadap kesehatan dan lingkungan diantaranya dapat
menyebabkan rasa pedih apabila mengenai mata, dapat menyebabkan kanker dan
dapat mengganggu saluran pernafasan. Selain itu gas NO2 menyebabkan tumbuhan
mengalami penurunan fotosintesis sehingga cepat mati.
4. Nilai
ambang batas gas NO2diatur dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja
Nomor: SE-01/MEN/1997 tentang Nilai
Ambang Batas faktor kimia di udara
lingkungan kerja dan juga dalam PP no. 41 tahun 1999.
5. Metode
pemeriksaan gas NO2 ada 2 macam yaitu Metode Gries Saltzman yaitu metode
yang digunakan dalam menentukan konsentrasi gas pencemar nitrogen dioksida
(NO2) dalam udara dan Metode chemiluminescence yang mereaksikan gas NO di udara
dengan gas ozon.
6. Langkah
pengujian gas NO2 secara singkat yaitu pengambilansampel gas pencemar nitrogen
dioksida (NO2) menggunakanlarutanpenyerap, pembuatanlarutanabsorbanuntuksampel
nitrogen dioksida (NO2) di udara,analisakonsetrasi nitrogen dioksida (NO2)
denganspektrofotometer dan
kemudian menghitung konsentrasi NO2 dalam larutan standart, volume
contoh uji udara yang diambil, konsentrasi NO2 dalam udara ambien menggunakan rumus yang telah disediakan.
3 comments:
Mana rumusnya? yg penting itu kok justru gak ada
Makasih banyak ya~
Ngebantu banget buat ngisi laporan pkl
Kasih rumus reaksi kimianya donkkk 🙏😎 biar lebih okeee
Post a Comment