Awal tak lebih hanya sekedar titik buta
Bagi orang yang tak mau mengenal dirinya
Walau tepat di pelupuk mata
Surga itu tak akan terlihat olehnya
Saban hari hanya menunggu datangnya mukjizat illahi
Emang situ nabi ?
Yang selalu suci ?
Yang selalu apik di depan Sang-Rabbi ?
Cuma dipelototi tak akan bisa memecahkan batu
Yang harusnya kamu lakukan hanya mengambil palu lalu
pecahkan batu itu !
Namun sesungguhnya batu itu ada di kepalamu
Buah pikiranmu yang membuat semuanya buntu
Kawan, waktumu tak
akan kembali
Kesempatan juga tidak akan datang dua kali
Konyol sekali jika itu semua hanya terhenti di nurani
Tentukan pilihanmu , bangkit merubah takdir atau berdiam di tempurung diri

No comments:
Post a Comment